Kamis, 20 Februari 2014

‘Amil Ma’nawi Mujarrod

Posted by Unknown On 3:12 PM | No comments

Saat dunia tak menyapamu, biarlah kau sapa dirimu sendiri. Mungkin ada celah yang perlu ditembel, lubang yang perlu ditutup, atau hitam yang perlu dihapus.
Mungkinkah aku terlihat sibuk dengan diriku sendiri hingga kalian terabaikan? Bahkan di saat momen terpenting pun, aku terlihat memicingkan sebelah mata pada kalian. Kelihatannya memang begitu, terlihat jelas jika dilihat dengan mata telanjang..
Tapi itu hanya terlihat saja, kawan. Ah, memang kalau urusan bathin sulit untuk membuat mereka mengerti, apalagi memahami. Aku berlaku demikian, karena ada hal di luar itu yang lebih penting dan mendesak agar aku mampu bertahan, mempertahankan raga dan rasaku. Tentu kalian tak tahu, kan? Ya, karena biar aku sendiri yang menanggungnya. Karena cerita ini cukup untuk kusimpan sendiri, kutata rapi di sudut hatiku.
Jika hati mampu manusia mampu mendhohirkan apa yang dirasakannya, mungkin kalian baru tahu bahwa rindu itu slalu kusimpan rapi dalam melodika harianku. Dengan indahnya ia mendendangkan ritma sendu dan harapnya. Ia bangga, telah melewati satu episode bersama orang-orang hebat seperti kalian. Ia bahagia, pernah mencicipi rasa damainya kebahagiaan dan kebersamaan dalam taman surga itu.. Namun apa yang mampu kulakukan? Segala keterbatasan memenjarakanku untuk tetap di sini, menapaki hariku dalam belenggu rindu. Hanya doa yang tulus mengalir dari bibir yang mampu kuuntai untuk kalian, bersama sekeping harapan akan berjumpanya sosok-sosok yang pernah membangun istana persahabatan semegah itu. Juga jejeran huruf yang mewakili perasaanku, entah yang mampu kalian lihat, atau cukup kalian percayai saja. Ehm, percaya? Kalian percaya? Aku tak yakin.
Angin malam, sampaikan salamku pada jiwa-jiwa yang telah menghidupkan kembali nurani kasih ini. Jaga mereka, Tuhan. Lindungi mereka agar selalu mendapat payung rahmatMu. Meski dalam diam, biar kami seperti ‘amil ma’nawi mujarrod agar tali persahabatan ini tetap kuat melekat dalam naungan ridloMu.

Robbana dlolamna anfusana wain lam taghfirlana lanakunanna minal khosiriin..

Blogroll

About


Anda berminat buat Buku Tamu seperti ini?
Klik disini